Tangerang. Duasisinews.my.id. Dalam proses pesta demokrasi Pileg, Pilpres maupun Pilkada salah satu hal yang sangat penting untuk diawasi, dikawal atau dijaga adalah terjadinya kecurangan di Tempat Pemilihan Suara ( TPS ) .
Menurut salah seorang jurnalis berinisial Aw yang setiap Pemilu selalu dijadikan ketua KPPS , mengungkapkan bagi Ketua KPPS tidak sulit melakukan kecurangan, dengan cara mencoblos kertas suara kertas suara dan menambah daftar hadir yang di Daftar Pemilih Tetap ( DPT ).
" Dari Pemilu ke Pemilu saya selalu ditunjuk menjadi ketua KPPS, namun untuk Pemilu 2024 saya menolak kembali dijadikan ketua KPPS, karena saya ingin lebih fokus mengawal , memantau dan menindaklanjuti adanya kecurangan - kecurangan Pemilu, jujur saja , saya pernah beberapa kali melakukan kecurangan , dengan cara mencoblos sekitar 40 lembar kertas suara untuk orang yang saya dukung " , ungkap Aw, seorang Jurnalis di kota Tangerang, pada Kamis pagi ( 8/2/2024 ).
" Trik atau caranya adalah dengan cara menambahkan puluhan nama didaftar hadir yang tercantum di Dalam Daftar Pemilih Tetap ( DPT ) tentunya yang ditambahkan adalah data yang orangnya tidak ada , sudah pindah alamat atau sudah meninggal dunia, kemudian diakhiri pencoblosan saya dan beberapa anggota KPPS lainnya mencoblos puluhan kertas suara sesuai nama - nama yang ditambahkan dalam daftar hadir. Sehingga disaat penghitungan suara jumlah daftar hadir dengan kertas suara yang dimasukkan kedalam kotak suara jumlahnya sama ", ungkap Aw yang menyampaikan trik cara melakukan kecurangan di TPS.
Saat ditanya kenapa trik kecurangan tersebut disampaikan ke publik, Aw menyebutkan supaya para saksi yang ditunjuk oleh partai politik mengetahui dan lebih mengantisipasi kecurangan - kecurangan tersebut.
" Tujuannya adalah agar masyarakat yang peduli dengan Pemilu , khususnya para saksi dari partai politik ada di TPS lebih mengantisipasi atau waspada terhadap kecurangan - kecurangan di TPS, perhatikan daftar hadir, Pemilih yang datang mencoba serta kertas suara yang sudah dimasukkan kedalam kotak suara. bila ketiga hal tersebut tidak ada yang sinkron , terindikasi kuat ada kecurangan ", pungkasnya
( aldo/boby )